Kulon Progo Rasa Korea/Jepang? Hidden Gem Muara Sungai Bogowonto & Jembatan Merah Kadilungu Ikonik!

🎒 Poin Kunci :
  • Kawasan Muara Sungai Bogowonto dan Jembatan Merah Kadilangu telah bertransformasi dari proyek infrastruktur pengendali banjir pendukung Bandara YIA menjadi destinasi wisata estetis yang kerap disandingkan dengan lanskap di Korea atau Jepang
  • Sebagai permata tersembunyi, lokasi ini menawarkan daya tarik visual unik melalui perpaduan arsitektur jembatan merah yang mencolok, struktur tetrapod pemecah ombak, serta panorama alam yang menggabungkan pemandangan sungai, pantai, dan aktivitas penerbangan
  • Wisatawan sangat disarankan untuk berkunjung pada sore hari guna menghindari terik matahari mengingat minimnya pepohonan, sembari memanfaatkan aksesibilitas yang mudah dan murah untuk aktivitas rekreasi maupun memancing

Pantai di Muara Sungai Bogowonto (ig/potretkulonprogo)

Siapa bilang Kulon Progo tidak bisa kayak Korea atau Jepang? Dibalik kemegahan Kulon Progo, ternyata tersembunyi keindahan alam Muara Sungai Bogowonto dan ikon arsitektur modern Jembatan Merah Kadilungu. Lokasi kawasan ini berada di sebelah barat Pantai Congot dan Pantai Glagah Indah.

Tempat ini saat ini memang masih tergolong hidden gem. Belum banyak orang yang tahu dengan Muara Sungai Bogowonto ataupun jembatan merah. Namun, tempat ini sangat direkomendasikan sebagai spot nyore untuk menikmati keindahan alam pantai. 


Setelah saat ini direnovasi dan dibangun lebih baik, kawasan Muara Sungai Bogowonto memang memiliki tampilan baru bak berada di negeri Korea atau Jepang. Bagaimana tidak, dengan adanya pembangunan proyek pengendali banjir, jetty, dan tanggul oleh PUPR untuk mendukung keberadaan Bandara Internasional Yogyakarta (YIA), kawasan ini sekarang disulap menjadi spektakuler. 


Jembatan Merah Kadilungu 


Proyek ini memang digunakan untuk mengendalikan banjir dan erosi pantai. Tetrapod digunakan sebagai pemecah gelombang dan melindungi pantai dari erosi. Sedangkan jembatan merah digunakan di sebagai penghubung menuju muara pantai. 


Walaupun pada awalnya digunakan sebagai proyek penanggulangan bencana, ternyata kawasan Muara Sungai Bogowonto dan Jembatan Merah Kadilangu memiliki potensi wisata yang tinggi. Setelah dibuka untuk umum, kawasan ini ramai dipadati oleh wisatawan khususnya di pada sore hari. 


Dua daya tarik yang paling diminati pengunjung ialah Jembatan Merah kadilangu dan tertopod di pinggir pantai. Jembatan merah ini sendiri memiliki desain yang mencolok dan unik dengan warna merah cerah. Keunikan inilah yang membuat jembatan ini dilirik banyak orang sebagai ikon fotografi. Sedangkan, banyaknya tertopod yang berada di kawasan pantai membuat seakan akan pantai ini berbeda dengan pantai lainnya. 


Tetrapod di Muara Sungai Bogowonto (ig/potretkulonprogo)



Disini, wisatawan dapat menikmati berbagai pemandangan yang mempesona. Mulai dari pemandangan deburan ombak pantai, sungai yang besar, pemandangan sunset, hingga pemandangan pesawat terbang yang beraktivitas di YIA. Tentu ini paket kombo, kapan lagi bisa menikmati banyak pemandangan alam di satu tempat.


Pada umumnya, wisatawan datang di sore hari. Hal ini karena area ini memiliki sedikit pepohonan sehingga akan panas jika dikunjungi siang hari. Maka dari itu, disarankan untuk datang di sore hari ketika cuaca sedang cerah. 


Disisi lain, bagi pecinta memancing juga dapat mencoba memancing di kawasan ini. Pemancing dapat mencoba memancing di area sungai Bogowonto ataupun di Pantai Selatan. Pemancing dimudahkan di kawasan ini karena memang berbatasan langsung dengan sungai dan pantai sehingga tidak perlu susah susah lagi mendekat perairan. 


Untuk menuju ke tempat ini, pengunjung dapat menuju ke kawasan Sungai Merah Kadilangu di maps. Jalan menuju area ini sudah bisa dilalui berbagai kendaraan pribadi motor dan mobil. Namun, terdapat beberapa area yang masih berupa tanah. 

Biaya masuk disini pun hanya perlu membayar parkir. Biayanya sekitar Rp2.000 untuk motor dan Rp5.000 untuk mobil. 



Posting Baru Posting Lama
No Comment
Add Comment
comment url